Mancanegara, Indonesiamenyala.com –  Dalam situasi yang semakin memanas di Timur Tengah, Indonesia mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap potensi perang berskala besar. Sekretaris Jenderal PBB telah menyampaikan bahwa ketegangan ini tidak hanya membahayakan stabilitas kawasan, tetapi juga berpotensi berdampak luas secara global.

Pernyataan resmi Indonesia menekankan urgensi bagi Dewan Keamanan PBB untuk segera mengadakan pertemuan khusus. “Kami mendesak agar keputusan yang efektif dapat diambil untuk menurunkan ketegangan dan mencegah konflik yang lebih meluas,” tulis pernyataan tersebut.

Krisis terbaru dipicu oleh serangan udara Israel yang menghantam wilayah selatan Lebanon dan ibu kota Beirut, mengakibatkan kematian sejumlah pemimpin Hizbullah, termasuk pemimpin tertinggi Hassan Nasrallah. Sebagai respons, hampir 200 rudal Iran meluncur ke wilayah udara Tel Aviv, menunjukkan eskalasi kekerasan yang mengkhawatirkan.

Baca juga:  Kota Vuhledar: Pertempuran yang Mengguncang Strategi Perang di Ukraina Timur

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan melalui platform media sosial X bahwa Iran tidak mencari perang, tetapi akan berdiri tegas menghadapi setiap ancaman. “Ini hanya satu sudut dari kekuatan kami. Jangan terlibat konflik dengan Iran,” tegasnya, menunjukkan ketegasan Iran dalam merespons provokasi.

Dengan situasi yang kian memburuk, masyarakat internasional diharapkan untuk memberikan perhatian serius terhadap langkah-langkah diplomatik yang perlu diambil demi meredakan ketegangan dan menjaga perdamaian di kawasan yang sudah lama dilanda konflik ini. Indonesia, sebagai anggota aktif PBB, menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam upaya penyelesaian damai.