Ternyato bukan solusi yg solutif ketiko jalur air. kareno tidak ada pengawasan dari pemerintah daerah mangkonyo selalu terjadi berulang-ulang, dijalan macet, di sungai ngancurin jembatan, dan ditutup ekonomi jadi dak dapat PAD, buah simalakama. *Aktivis Lingkungan*

Jambi, Indonesiamenyala.com – Beberapa waktu yang lalu Jembatan Muaro Tembesi di hantam kembali oleh Tongkang pengangkut Batu Bara. (22/1)

Tidak hanya sekali, namun sudah beberapa kali jembatan tembesi ini di tabrak oleh tongkang batu bara yang tepatnya fender tiang penyangga jembatan.

Dalam keterangannya Johansyah selaku Asisten II Bidang Perekonomian Dan Pembangunan Daerah mengatakan bahwa “Ketika mendapatkan laporan adanya kejadian tersebut Pemprov Jambi telah menurunkan Gakkum ke Lokasi guna mengecek kerusakan akibat tabrakan tersebut.”

Baca juga:  HMI Komisariat Hukum Universitas Jambi dalam Upaya Merawat Kaderisasi

Ia juga menambahkan, jika saat ini Pemprov Jambi akan menghitung kerugian yang terjadi bersama dengan perusahan terkait.

Dengan kejadian yang berulang kembali, menjadikan catatan penting bahwa persoalan batu bara ini harus disikapi dengan segera.

Karena jika angkutan batu bara beroperasi didarat dan menggunakan jalan nasional atau fasilitas umum, akan terjadi kemacetan hingga laka lantas jika di sungai akan ada jembatan yang dihantam kembali.

Saat ini masyarakat sangat menunggu langkah konkret Pemprov dan Pengusaha batubara untuk mengatasi masalah ini dengan solusi yang baik dan jangka panjang.

Dari Kejadian sebuah Kapal Tongkang bermuatan Batu bara menabrak Tiang Pondasi Jembatan Tembesi baru-baru tersebut seharus menjadi pusat perhatian bersama, baik Pemerintah maupun masyarakat.

Baca juga:  Panwascam Tungkal Ilir Gelar Bimtek untuk PKD se- Kecamatan.

Sejumlah pengamat serta aktivis lingkungan Jambi menilai akibat dari kejadian ini tentunya menjadi perhatian bersama, bahwa begitu banyak dampak yang di hasilkan oleh tambang Batu bara ini.

“Ternyato bukan solusi yg solutif ketiko jalur air. kareno tidak ada pengawasan dari pemerintah daerah mangkonyo selalu terjadi berulang-ulang, dijalan macet, di sungai ngancurin jembatan, dan ditutup ekonomi jadi dak dapat PAD, buah simalakama.” Tutur Aktivis Lingkungan

Video yang berdurasi 1 menit itu telah di unggah dan tersebar di Media Sosial, Tiktok,Instagram dan Facebook.*hm