Jambi,Indonesiamenyala.com – Meskipun pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi menunjukkan angka positif di awal tahun ini, ketimpangan sosial dan angka kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah daerah.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi per September 2024 mencapai 272 ribu jiwa, atau sekitar 7,26 persen dari total populasi. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan Maret 2024, yang berada di angka 7,10 persen.

Kesenjangan juga tampak dari Indeks Gini, yang mengukur ketimpangan pendapatan masyarakat. Pada tahun 2024, indeks Gini Jambi tercatat sebesar 0,342, angka yang menunjukkan bahwa distribusi pendapatan masih belum merata, terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Baca juga:  Dukungan Masyarakat Terus Mengalir, Antoine Ali: Semakin Optimis HAR Menangkan Hati Masyarakat

“Pertumbuhan ekonomi cenderung terpusat di sektor-sektor besar seperti pertambangan dan perkebunan, namun belum menyentuh sektor rakyat kecil secara signifikan,” ujar seorang pengamat ekonomi dari Universitas Jambi.

Ketimpangan juga terlihat dalam akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur dasar di sejumlah wilayah kabupaten seperti Tebo, Bungo, dan Sarolangun. Banyak warga di pedesaan masih mengalami keterbatasan akses terhadap air bersih, jalan layak, dan koneksi internet.

Pemerintah Provinsi Jambi menyatakan tengah mempercepat program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan infrastruktur desa melalui dana APBD dan Dana Desa, serta meningkatkan sinergi dengan pemerintah pusat untuk mempersempit jurang ketimpangan sosial yang ada.