Jakarta, Indonesiamenyala.com – Real Madrid, raksasa Eropa yang dikenal dengan dominasi mereka di Liga Champions, mengalami kejutan besar ketika rekor tak terkalahkan mereka berakhir di tangan Lille. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Pierre-Mauroy pada Kamis (3/10/2024) dini hari WIB, Los Blancos harus menerima kenyataan pahit dengan kekalahan 1-0.

Gol tunggal Lille datang dari eksekusi penalti Jonathan David pada menit ke-45+2, yang mengguncang seluruh basis pendukung Madrid. Kekalahan ini bukan hanya sekadar angka di papan skor; ini menandai berakhirnya 14 pertandingan tanpa kalah yang telah dibangun Real Madrid sejak semifinal musim 2022/2023. Sebelumnya, Madrid terlihat tak terhentikan, terutama setelah meraih gelar Liga Champions di musim 2023/2024.

Baca juga:  Erick Thohir Sambut Kevin Diks: Langkah Strategis untuk Memperkuat Timnas Indonesia

Musim ini, mereka memulai perjalanan dengan percaya diri, mencatat kemenangan meyakinkan 3-1 atas Stuttgart. Namun, harapan tinggi itu seketika runtuh saat menghadapi Lille. Penampilan tidak konsisten ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah tekanan di pentas Eropa mulai mengganggu performa mereka?

Kekalahan ini juga memperkuat narasi bahwa tim asal Prancis kerap menjadi batu sandungan bagi Madrid. Catatan buruk yang mencatat tiga kekalahan di laga tandang melawan tim Prancis di Liga Champions semakin menambah rasa frustrasi. Penggemar pun mulai mempertanyakan, adakah faktor psikologis yang mengintai setiap langkah Madrid ketika melawan lawan-lawan dari negeri baguette?

Dengan hasil mengecewakan ini, Real Madrid kini dihadapkan pada tantangan besar. Apakah mereka mampu bangkit dan membalikkan keadaan di pertandingan-pertandingan mendatang? Atau akankah kekalahan ini menjadi awal dari sebuah krisis yang lebih dalam? Semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya Los Blancos di kancah Eropa.

Baca juga:  Berita Sepak Bola: PSSI Rilis Skuad Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026