Jambi, Indonesiamenyala.com – Sebanyak 13 pasien rehabilitasi narkoba di RSJD Kolonel H.M. Syukur berhasil kabur pada Selasa (10/12/2024) dini hari. Pihak rumah sakit menduga pelarian ini telah direncanakan.

Aksi tersebut di duga terjadi di RSJD Kolonel H.M. Syukur saat 13 pasien rehabilitasi narkoba berhasil kabur. Dari hasil penulusuran dan keterangan pihak rumah sakit bahwa kejadian itu telah direncanakan secara matang oleh para pasien.

Mereka menjebol gembok pintu kaca Mushola Ruangan Lamda tempat rehabilitasi RSJD itu. Informasi yang diterima pihak RS ternyata 13 residen itu rata-rata sudah berada di rumahnya masing-masing.

Pihak RSJD tak bisa berbuat banyak karena prinsipnya residen datang tanpa paksaan diantar keluarganya dan bukan langsung didapatkan dari kasus hukum. Terlepas dari penyalahgunaan Narkotika yang mereka lakukan sebelumnya yang berurusan dengan Aparat Penegak Hukum (APH).

Direktur RSJD Drg.Iwan Hendrawan melalui Kabid Pelayanan Medis RSJD Kolonel M.Syukur, dr.Zakaria membenarkan kejadian kaburnya para residen itu.

Baca juga:  Mantan Dirut PTPN VI Jambi Dijatuhi Vonis 5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi

Menurutnya, kejadian itu merupakan kabur berjamaah terbanyak sejak Ruangan Lamda residen Narkoba didirikan pada 2018 lalu. Bahkan ia menyebut aksi itu sudah direncanakan para residen, dan diduga terdapat satu orang aktor intelektual.

“Kejadian ini kita lihat sudah betul-betul direncanakan, mereka sebelum kabur pada waktu jam tidur dan masih masak indomie agar perut mereka kenyang setelah kabur. Mereka ini orangnya pintar banyak akal, buktinya bisa membongkar gembok dan kabur di sebelah kiri mushola karena sebelah kanannya ada sekuriti RSJD yang berjaya,” terang Zakaria.

Aksi nekat ini menimbulkan pertanyaan besar terkait keamanan rumah sakit. Namun menurut keterangan ketika ditanya soal lemahnya pengawasan ? Zakaria menyebut pihaknya telah seoptimal mungkin mengawasi, dan kembali kepada pasien yang niatnya mau sembuh atau tidak.

Baca juga:  Meriah dan Bermakna, SMAN 9 Tanjab Barat Gelar HGN 2024 dan HUT PGRI ke-79

Ditegaskannya, 2 perawat jaga di Lamda saat dinihari itu juga berjaga di kursi dan tak dalam kondisi tertidur pulas. Dan baru tersadar satu jam setelahn para pasien kabur.

“Tidak ada keteledoran perawat. Padahal kami sudah safety dengan menggembok tambahan pintu itu, namun mereka mencongkel gembok dengan kawat, mereka ini orang pintar awalnya dan ini kembali lagi dengan manusianya, mereka dirawat disini untuk sehat malah kabur,” jelas Zakaria.

Terkait fasilitas pengawasan seperti CCTV di Mushola, Zakaria mengungkapkan tak berfungsi karena rusak tersambar petir. Untuk hal ini ia mengatakan kedepan akan dievaluasi pihaknya pada tahun anggaran baru kedepan, termasuk tenaga satpam yang akan ditambah.

Masih kata Zakaria, pihak RSJD sudah menghubungi pihak keluarga pasien dan ternyata mereka telah berada di rumah. Bahkan ada keluarga pasien yang menjemput baju yang tertinggal di Lamda milik residen.

Baca juga:  Resmi Dilantik Kepengurusan Korps HMI Wati Yang Di Nahkodai Oleh Marwiyah

“Untuk sanksinya sendiri tak ada, karena mereka tak ada kasus hukum. Untuk hal menerima pasien yang kabur ini jika kembali diantar keluarga kami prinsipnya tak pernah menolak, namun harus ditekankan mereka mau menjalani perawatan yang idealnya selama 3 bulan ini,” ucap Zakaria.

Ditambahkannya, 13 residen yang kabur merupakan mereka yang baru tiga minggu hingga sebulan dirawat.

“Disatu sisi kita prihatin dan sisi lainnya kita menyadari residen narkoba orang yang sehat (waras) hanya sebagai korban penyalahgunaan. Secara psikis mental mereka normal dan tak membahayakan masyarakat, lain halnya bahaya jika orang dengan gangguan jiwa yang kabur,” tegasnya.

Kaburnya belasan pasien ini tentu saja menjadi perhatian serius. Pihak rumah sakit dan kepolisian saat ini tengah melakukan upaya pencarian intensif.*hm