Tanjabbar, Indonesiamenyala.com – Sudah memasuki tahun 2025 Institut Agama Islam An-Nadwah Kuala tungkal yang sebelumnya alih nama dari STAI An-Nadwah dinilai masih belum dirasakan perubahannya bagi mahasiswa.

Reformasi birokrasi kampus yang diharapkan lebih baik, justru berbanding terbalik dari apa yang diharapkan.

Salah seorang mahasiswa menyebutkan bahwa, kampus hanya berganti nama, Namun tidak dengan pola birokrasinya. Sebagai percontohan diperlihatkan dengan tidak adanya pergantian kepengurusan Dewan Mahasiswa (DEMA) yang semestinya sudah berakhir masa jabatan.

“Kampus ganti nama cuman, sistemnya masih sistem lame kayaknye ni,” Sebutnya

Ditambahkanya, masa jabatan DEMA yang seharusnya sudah berakhir sejak Oktober 2024 lalu, namun hingga berganti tahun belum juga ada tanda-tanda pergantian.

Baca juga:  Har-Guntur, Ketua TPM-HAR; Siapa Pun Calon Wakilnya Kita Yakin Punya Visi Dan Misi Yang Sama Untuk Kota Jambi Lebih Baik.

“Hal ini justru sangat kami sayangkan, kalau ini dibiarkan berlarut. Sebab, kegiatan kemahasiswaan pasti juga terganggu,” timpalnya

Mahasiswa yang enggan disebut namanya ini juga meminta Rektorat yang membidangi kemahasiswaan untuk bertindak cepat dan adil menyikapi hal ini, agar tidak terjadi stagnya kepemimpinan mahasiswa.

“Kan ada Warek 3 yang membidangi, harusnye cepatlah ambek tindakan. Jangan dibiarkan macam ini. Kalau dibiarkan berlarut dak adil buat kami mahasiswa yang semester muda,” tegasnya

Selain itu, ia juga meminta Rektor untuk mepertimbangkan jabatan Warek 3 jika memang dirasa tidak mampu mengurus mahasiswa, sebab bidang kemahasiswaan dibutuhkan orang yang mengerti dan faham organisasi. Sehinggap kebutuhan mahasiswa bisa terakomodir.