Jambi,indonesiamenyala.com – Jambi Business Center (JBC) yang berada Simpang Mayang, Kota Jambi yang dibangun di atas tanah Pemprov Jambi didigua menjadi penyebab banjir.
Kamis (24/4/2025), puluhan orang dari masyarakat dan komunitas lingkungan melakukan aksi unjuk rasa damai di depan Jambi Business Center.
Hal tersebut dilakukan pas memperingati hari Lingkungan Sedunia.
“Ruang Kota Jambi sekarang menjadi komoditas ekonomi, tata ruang berubah jadi tata uang. Dengan dalih investasi, semua dikorbankan, termasuk hak hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan,” ungkap salah satu massa aksi.
Adapun tuntutan kepada pemerintah dan pihak terkait, yakni:
1.Memperbaiki RTRW Kota Jambi agar sesuai dengan kebutuhan ekologis dan sosial masyarakat.
2.Menindak tegas bangunan yang melanggar aturan dan menyebabkan banjir.
3.Menghentikan pemberian izin pembangunan di kawasan resapan air.
4.Melakukan audit lingkungan terhadap proyek pembangunan Jambi Business Center (JBC).
Koordinator Extinction Rebellion Jambi, Irwanda Nauufal Idris mengungkapkan, pemerintah harus bersikap jujur dan terbuka kepada publik mengenai kondisi lingkungan hidup di Jambi yang sesungguhnya.
“Jangan sembunyikan data atau fakta. Rakyat berhak tahu dampak pembangunan terhadap ekosistem dan kehidupan mereka,” ujarnya.
Armando dari mahasiswa merah dan salah satu warga terdampak banjir mengatakan kesaksiannya sebagai korban banjir akibat proyek pembangunan Jambi Business Center (JBC).
“Saya adalah korban banjir. Sejak pembangunan JBC dimulai, rumah saya selalu terancam setiap kali hujan. Pemerintah belum juga memberi tanggapan. Kami minta buka dokumen Amdal, dan cek kondisi sungai yang diduga sudah ditutup di lokasi proyek itu,” katanya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.